Minggu, 17 Agustus 2014

Kisah Cerita Sadewa (Pandawa)

Sahadewa atau Sadewa adalah saudara terakhir dari para Pandawa. Sadewa memiliki saudara kembar yaitu Nakula, mereka juga menjadi tokoh protagonis dalam cerita Mahabarata. Sadewa adalah putera dari Pandu dan Dewi Madri. Sadewa dan saudara kembarnya Nakula dikisahkan sebagai anugerah dari dewa kembar bernama Aswinkepada Dewi Madri, karena Pandu mendapat kutukan dari Resi Kindama bahwa ia akan mati apabila mengawini istrinya.

Sadewa  memiliki sifat yang bijak, bahkan walaupun ia putera yang paling muda dari Para Pandawa, ia adalah yang terbijak. Kakaknya, Yudistira pernah mengatakan bahwa Sadewa lebih bijak daripada Wrehaspati, yaitu guru para dewa.

Sadewa memiliki kepandaian dalam hal ilmu perbintangan atau astronomi. Kepandaiannya jauh di atas murid-murid Resi Drona yang lainnya. Ia mampu mengetahui kejadian yang akan datang, namun ia pernah dikutuk, apabila sampai membeberkan rahasia takdir, maka kepalanya akan terbelah menjadi dua. Ia juga pandai dalam hal ilmu peternakan sapi. Dan pada saat Para Pandawa menjalani masa penyamaran di Kerajaan Matsyakarena kalah bermain dadu dengan Korawa, Sadewa menyamar menjadi seorang gembala sapi bernama Tantripala.

Sadewa menikah dengan puteri Jarasanda,raja Kerajaan Magadha, dan dari pernikahan tersebut, ia memperoleh seorang putera bernama Suhotra, Sedangkan dari Dropadi, yang merupakan istri para Pandawa setelah Arjuna memenangkan sayembara memanah di kerajaan Pancala, Sadewa memiliki putera bernama Srutakirti.

Istri Sadewa versi pewayangan hanya seorang, yaitu Perdapa putri Resi Tambrapetra. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama Niken Sayekti dan Bambang Sabekti. Masing-masing menikah dengan anak-anak Nakula yang bernama Pramusintadan Pramuwati.

Sadewa  juga turut serta dalam peperangan besar di Kurukshetra (Bharatayuddha). Dalam kisah Mahabharata, pada hari ke-18 Sadewa bertempur melawan Sengkuni, dan ia berhasil mengalahkan Sengkuni dengan pedangnya. Sengkuni adalah paman para Korawa dari pihak ibu. Ia licik dan yang memicu permusuhan antara Pandawa dan Korawa, sehingga meletus perangBharatayuddha.

Sadewa juga merupakan tokoh utama dalam Kakawin Sudamala, yaitu karya sastra berbahasa Jawa Kuna peninggalan Kerajaan Majapahit. Dalam naskan ini diceritakan tentang kutukan yang menimpa istri Batara Guru yang bernama Umayi, akibat perbuatannya berselingkuh dengan Batara Brahma.Umayi dikisahkan berubah menjadi Rakshasi bernama Ra Nini, dan hanya bisa kembali ke wujud asal apabila diruwat oleh bungsu Pandawa. Oleh karena itu, Sadewa diculik dan dipaksa untuk memimpin prosesi ruwatan. Setelah dirasuki batara Guru, barulah Sadewa menjalankan permintaan Ra Nini. Kemudian Sadewa mendapat julukan Sudamala yang berarti “menghilangkan penyakit”. Dan dengan petunjuk Ra Nini yang sudah berubah menjadi Umayi, Sadewa pun pergi ke desa Prangalas menikahi putri seorang pertapa bernama Tambrapetra, yang bernama Predapa.

Sadewa meninggal dalam perjalanan ke puncak gunung Himalaya bersama para pandawa dan istri mereka Dropadi. Sadewa meniggal setelah Dropadi. Arwah Sadewa mencapai kedamaian di surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar